Rabu, 01 Maret 2023

Ibu Sebagai Sekolah Pertama Bagi Anaknya

 

Ibu Sebagai Sekolah Pertama Bagi Anaknya

Kedudukan Seorang Ibu dalam Islam

Ibu adalah sosok yang memiliki peran penting dalam keluarga. Selain ayah sebagai kepala rumah tangga, ibu juga merupakan pondasi pendidikan anak dalam keluarga, tangan lembutnya serta kasih sayangnya tak hanya mampu merawat dan membesarkan, namun mampu menghantarkan buah hati terkasih ke gerbang kesuksesan.

Kedudukan seorang ibu begitu mulia dalam islam, bahkan sosoknya memiliki kemuliaan lebih besar dari pada ayah. Kemuliaan seorang ibu hingga disebut tiga kali dalam sabdanya. Dalam hadits yang diriwayatkan Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Nabi:

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ


wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan).

Hadits diatas menggambarkan betapa sangat dimuliakan dan diagungkan kedudukan ibu dalam islam. Selain itu kemulian seorang ibu telah ditetapkan dalam Al – Qur’an diberbagai surat, salah satunya dalam surat Lukman ayat 14, yang artinya :

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

“ Dan Kami perintahkan kepada manusia ( agar berbuat baik ) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah – tambah, dan menyapihnya dalam usia tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. “

Istilah ‘syurga di telapak kaki ibu’ sudah tak asing lagi kita dengar, hal ini merupakan salah satu kemuliaannya, bahwasanya Allah SWT menjamin syurga untuk hamba-Nya yang menghormati ibu dan berbakti kepadanya. Tak hanya itu, lisannya mampu menjadi doa, dan doa nya yang begitu mujarab untuk anak – anaknya. Sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadits riwayat dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersadba:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga macam doa yang pasti diterima tanpa ragu lagi, yaitu: doa bapak, doa musafir, dan doa dari orang yang teraniaya.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Turmudzi).

Kemuliaan seorang ibu bahkan pernah menjadi legenda yang sangat terkenal dari daerah Sumatera Barat, yang menjadi cerita menarik penuh pesan yang baik bagi anak – anak dalam menghormati ibunya, yang dikenal dengan “Legenda Malin Kundang”.

Peran Ibu dalam Keluarga

Anak sebagai amanah dari Allah SWT yang diberikan kepada orang tua, sudah selayaknya mendapatkan pendidikan yang baik, dan ini merupakan salah satu tanggung jawab sebagai orang tua. Mendidik dan mengasuh anak bukanlah suatu perkara yang mudah, tentu saja semua pelaksanaannya harus sesuai aturan yang mengacu pada Al – Qur’an dan hadits.

Sebagai orang tua wajib membimbing dan mendidik anaknya sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya, dan menjaga anak- anak dari pengaruh lingkungan dan pergaulan yang rusak dengan mencari lingkungan yang baik dan berada diantara orang – orang yang shaleh dan shalehah.

Syariat islam menetapkan kedudukan utama wanita yaitu menjadi Ummu wa rabbatul bait ( Ibu dan pengatur rumah tamgga ), selain itu ibu memiliki tanggung jawab terhadap anaknya sejak dini, dimulai sejak masa kehamilan, kelahiran, pengasuhan, dan penyusuan dimana aktifitas ini merupakan hal yang utama dan mulia. Karena pada dasarnya rumah tangga diibaratkan sebagai miniatur sebuah perusahaan, dimana di dalamnya terdapat beranekaragam permasalahan. Untuk mengatur dan mengolahnya tentu saja diperlukan keahlian. Untuk itu seorang wanita, dalam hal ini adalah ibu harus memiliki segudang ilmu dan pengetahuan yang luas guna mengolah dan menghadapi persoalan – persoalan rumah tangga tersebut. Tentunya dengan membutuhkan komitmen yang tinggi dan kerjasama dengan ayah sebagai kepala rumah tangga.

Ibu sebagai Sekolah Pertama bagi Anaknya

Ibu adalah orang terdekat pertama bagi anak. Seorang anak sudah memiliki keterikatan secara fisik dan psikis dengan ibunya sejak dalam kandungan serta dalam aktifitas kesehariannya di rumah. Pada dasarnya ibu adalah Madrasah pertama bagi anak – anaknya “ Al – Ummu Madrasah Al – ula “ . Dimana ibulah sebagai sosok pertama yang akan menanamkan norma – norma kebaikan sekaligus menjadi telada dalam bersikap.

Ibu merupakan seorang figur yang akan menjadi contoh bagi anak – anaknya. Kedekatan fisik dan emosionalnya terjalin secara alamiah sejak mengandung, merupakan faktor utama yang akan menentukan kepribadian dan karakter anaknya. Oleh sebab itu, hendaknya orang tua memberikan kasih sayang kepada anaknya dan menjadi positif bagi anak – anaknya dengan menunjukkan akhlak yang mulia dan menjadi perisai bagi anaknya dari pengaruh lingkungan yang buruk.

Bila anak kehilangan figur seorang ibu bisa menyebabkan anak mengalami Devripasi Maternal ( Perampasan kasih sayang ibu ). Hal ini bisa menyebabkan terjadi gangguan kedisiplinan ( Attachment disorder ) atau kegagalan pertumbuhan kejiwaan ( Failure to Thrive ). Akibatnya, sang anak bisa menjadi murung, tidak ceria, dan kehilangan motivasi hidup. ( dikutip dari Moeslem Activity )

Peran penting seorang ibu terhadap pendidikan anaknya, begitu erat hubungannya dengan kondisi kita saat ini. Dimana saat ini dunia berubah drastis, anak – anak yang biasanya berangkat ke sekolah setiap hari, bertemu dengan teman – temannya, bermain, bercanda. Namun, kini setiap hari mereka harus belajar di rumah hanya bertemu dengan orang rumah, dalam hal ini adalah orang tua yang tentunya harus mampu menjadi guru untuk anak – anaknya selama proses pembelajaran jarak jauh.

Tak sedikit orang tua yang mengeluh karena kondisi saat ini. Terkadang orang tua ingin anaknya belajar secara maksimal di rumah, namun situasi yang terjadi malah sebaliknya, anak – anak terkadang jenuh dan cepat bosan. Kondisi seperti ini yang harus bisa kita atasi sebagai seorang ibu, karena pada dasarnya anak – anak sesungguhnya hanya akan bisa belajar dalam keadaan bahagia. Jika kondisinya tertekan atau stress justru kekebalan tubuhnya akan menurun.

Disinilah tugas kita sebagai seorang ibu sekaligus sebagai guru bagi anak – anak kita. Mendidik anak dibutuhkan kesabaran, kelembutan, dan istiqomah. Setiap orang tua harus menghargai usaha sang anak dalam proses pembelajarannya. Orang tua selayaknya mengarahkan dan mendidik anak – anaknya tanpa harus merampas hak bermainnya ( ketika masih usia bermain ), tanpa harus memaksa anak untuk ikut kehendak orang tua, dalam hal ini orang tua tugasnya adalah mengarahkan mereka agar tetap dalam koridor syariat islam.

Maka dari itu, betapa pentingnya peran seorang ibu dalam sebuah keluarga, terutama dalam hal mendidik dan membimbing anak – anaknya, ibu sebagai sekolah pertama bagi anaknya sangat tepat. Meskipun mungkin tanggung jawab ini terasa berat, namun kemuliaannya pun begitu diagungkan dalam islam.

Waallahu'alam..

Sumber : https://www.gurusiana.id/read/nritakurniawati/article/ibu-sebagai-sekolah-pertama-bagi-anaknya-1998374 (dengan sedikit penambahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

PRINSIP DASAR AGAMA ISLAM

PRINSIP DASAR AGAMA ISLAM  MUQADDIMAH    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْف...